It’s Okay to Restarting Your Journey


Kita mungkin sering denger sebuah quotes seperti, “timeline kehidupan tiap individu itu berbeda-beda, tidak bisa disamakan”.

Terlebih dengan adanya perbedaan situasi, dan kondisi internal tiap individu tersebut, tentunya.

Biasanya kalimat-kalimat seperti itu akan diikuti dengan contoh-contoh, “ada yang lulus 7 semester, tapi langsung dapat pekerjaan impian. Ada pula yang lulus cepat dan cumlaude tapi hidupnya gak jelas”.

Dan sejenisnya.

Perbedaan jalan, situasi, dan kondisi itulah yang sewajarnya membuat kita tetap tenang dalam proses pendakian jalan kehidupan itu sendiri.

Tak perlu membandingkan “output” orang lain. Karena pastinya, kita gak tau jalan yang mereka tempuh. Kita memang jauh lebih sering melihat hasil bukan, ketimbang prosesnya.

Lantas bagaimana jadinya jika jalan yang sudah kita ambil, dan jalani ini ternyata bukanlah jalan yang kita inginkan?

Dan ketika kita mulai mempertanyakan tentang kehidupan masa yang akan datang. Atau sering disamakan dengan quarter life crisis.

Pastinya ini memerlukan keyakinan dan keberanian untuk mendefinisikan, dan memulai ulang jalan lain yang ingin kita tempuh.

Karena setiap langkah atau pilihan yang kita ambil di hidup kita, akan ada yang namanya opportunity cost.

Atau harga yang perlu kita bayar ketika mengambil sebuah pilihan, atau sebaliknya.

Misalnya memilih untuk mengejar passion ketimbang pekerjaan yang sudah settle. Atau memilih jalan lain yang tidak sesuai dengan jurusan ketika kuliah.

Harga yang perlu kita bayar untuk mengejar passion mungkin saja kehilangan penghasilan tetap, dan lebih sedikit. Tapi terbayarkan dengan rasa senang yang kita dapatkan darinya.

Tentunya gak gampang untuk punya keberanian mengambil jalan ini, apalagi yang kita hadapi terkadang gak cuma diri sendiri, tapi keluarga, atau bahkan tetangga.

“halah sia-sia koe sarjana kok malah dodolan bakso”.

Kira-kira omongan tetangga seperti di atas mungkin saja bisa kita jumpai.

Jadi, menurutku gak masalah untuk mengulang sebuah perjalanan. Asalkan kita sudah memperhitungkan step-step dan risiko yang akan dihadapi.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *