People say that bad memories cause the most pain, but actually it’s the good ones that drive you insane.
– hasil searching di google
Semua orang punya masa lalu, punya kisah dan perjalanan yang menjadikannya seperti hari ini. Sedih, senang, bangga, semuanya bercampur menjadi kenangan.
Tak jarang, kita juga recalling momen dan cerita masa lalu, ntah ketika ngobrol dengan orang yang ada di momen yang sama, atau sekedar memposting ulang postingan lama kita di media sosial dengan hashtag #tbt.
Bahkan, beberapa adegan bertarung di Naruto, selalu disisipi cutscene masa lalu dari salah satu ninja sambil membicarakan cerita tersebut dengan lawannya.
Iya, bisa 2 episode hanya untuk flashback cerita lama.
Tak terkecuali gue, yang suka cerita-cerita kisah lama, atau sekedar posting ulang foto-foto kenangan lama.
Menurut gue, ada beberapa manfaat yang kita dapatkan dari retrospeksi diri, atau melihat-lihat memori lampau.
Salah satunya, kita bisa belajar dari masa lalu. Untuk mengambil keputusan, sikap, dan tindakan di masa sekarang atau masa yang akan datang.
Iya, bahkan di buku-buku tulis kan ada quote, “Experience is the best teacher”.
Selain itu, melihat ke belakang juga bisa kasih kita semangat, atau motivasi sih. Ada quote, “When you want to give up, remember why you started”.
Kadang ya, kalo lagi ilang semangat, lagi males banget ngejar mimpi. Kalau inget-inget, “ternyata dulu gua pernah berjuang sekeras ini ya”. Bisa mikin semangat lagi.
Atau kalo lo yang punya prestasi di masa sekolah, bisa juga jadi reminder, kalo dulu sebenernya lo pernah “hebat”. Gak ada alasan lagi untuk merasa rendah diri.
Oiya, dengan retrospeksi diri kita juga bisa tau seberapa jauh progress kita gak sih?
Pernah gak, denger atau baca kata-kata, “semua karya pertama seseorang gak langsung bagus”. Banyak deh contohnya, bisa lo cari sendiri.
Kejadian ini juga gue alami ketika baca-baca tulisan lama, baca blog lama, liat tugas-tugas atau coding-an lama. Atau keinget dulu pemikiran lo akan sesuatu itu bener-bener beda banget.
Bisa jadi, ketika gue baca tulisan ini 5 atau 10 tahun lagi, gue akan bilang, “apaan banget sih lu, de?”. Bisa jadi.
Ya, itu sih. Intinya jangan malu untuk melihat masa lalu, dan jangan jemawa akan diri kita hari ini.
ps : Tulisan ini gue tulis secara kilat karena tiba-tiba kepikiran, bisa jadi ketiga poin itu sebenernya sama atau jadi satu kesatuan. Dan belum tentu apa yg gue bilang bener untuk kondisi lo.
Terima kasih udah mau baca, ya!